Senin, 05 November 2012


Prediksi Soal dan Pembahasan UN SMA IPS–Sosiologi 2012 no.26-30
Prediksi Soal no. 26 Skema kemajemukan sosial. 
Gambar di bawah menunjukkan adanya struktur sosial …. 
MaduraIslamDayakKristen
A. interseksi sosial
B. asimilasi sosial
C. konsolidasi sosial
D. integrasi sosial
E. disintegrasi sosial
Prediksi Soal no. 27 Beberapa saluran mobilitas sosial: 
(1) Kepala SMA A pindah tugas ke sekolah SMA B di daerah yang sama 
(2) Setelah dua periode menjadi DPR kini menjadi rakyat biasa 
(3) Merasa di kota sudah sangat padat seseorang pindah tempat tinggal ke desa 
(4) Seorang siswa SMA setelah lulus berhasil masuk perguruan tinggi yang berkualitas 
Di antara contoh di atas yang tergolong mobilitas sosial vertikal adalah ….
A. (1) dan (2)            D. (2) dan (4)
B. (1) dan (3)            E. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)
Prediksi Soal no. 28 Di masyarakat Indonesia dijumpai berbagai ras campuran. Beberapa bintang sinetron berasal dari ras campuran tersebut. Sarana komunikasi dan transportasi yang mempermudah hubungan bangsa menambah populasi penduduk dari ras campuran. Realitas sosial tersebut terjadi melalui proses ….
A. amalgamasi           D. adaptasi
B. asimilasi                E. difusi
C. akulturasi
Prediksi Soal no. 29 Masyarakat Indonesia yang, majemuk antara lain ditandai dengan beraneka ragam suku bangsa dan agama yang dianut. Masing-masing memiliki kebudayaan dan ritual berbeda dan kurang komunikasi ,sehingga rawan konflik. Komposisi tersebut menunjukkan konfigurasi masyarakat majemuk yaitu ….
A. mayoritas dominan
B. minoritas dominan
C. fragmentasi sosial
D. kompetisi seimbang
E. mayoritas seimbang
Prediksi Soal no. 30 Masyarakat majemuk mengalami proses segmentasi atau pembagian kelompok, dengan struktur sosial yang terbagi-bagi, dan secara relatif sering terjadi konflik antara kelompok yang satu dengan yang lain. Ciri-cii tersebut dapat berpengaruh terhadap munculnya ….
A. komunikasi yang saling menguntungkan
B. kontak sosial yang saling mentoleransi
C. hubungan sosial yang saling mencurigai
D. interaksi sosial yang saling membantu
E. akomodasi yang cepat dan permanen
Pembahasan UN SMA IPS–Sosiologi 2012 no. 26-30
Pembahasan Soal no. 26 Identifikasi terhadap suatu kelompok masyarakat tertentu sering dilihat dari parameter terhadap suatu kelompok melalui parameter tertentu. Dalam soal dapat dilihat adanya konsolidasi sosial sebagai usaha memperkuat parameter sebuah kelompok terhadap kelompok yang lain. Identifikasi dalam soal tersebut dilihat dari masyarakat Madura yang teridentifikasi dengan masyarakat Muslim dan masyarakat Dayak dengan identifikasi sebagai masyarakat Kristen.Jawaban: C
Pembahasan Soal no. 27 Mobilitas vertikal merupakan perpindahan status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda secara bertingkat. Jawaban: D
Pembahasan Soal no. 28 Keterlibatan komunikasi dan transportasi tidak dapat dielakkan dalam proses perkembangan dan perubahan sosial budaya masyarakat. Komunikasi dan transportasi yang semakin canggih memengaruhi proses penyebaran kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat yang lain (difusi kebudayaan) Jawaban: E
Pembahasan Soal no. 29 Masyarakat Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dan agama. Secara realitas, memang pola yang kemudian terjadi di Indonesia terdapat suku bangsa dan agama yang mayoritas dominan. Dikarenakan faktor-faktor lain seperti aksessibilitas dan perkembangan budaya serta kuantitas penganut agama tertentu. Jawaban: A
Pembahasan Soal no. 30 Proses segmentasi atau pembagian kelompok dengan segala struktur akan membedakan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Sehingga proses ini akan mampu menimbulkan kecurigaan dalam proses dan hubungan sosial.  Jawaban: C

Prediksi Soal UN SMA IPS–Sosiologi 2012 no. 15-20
Prediksi Soal no. 15  Struktur majemuk masyarakat Indonesia berpengaruh terhadap pola hubungan antarkelompok sosial. Untuk menjaga solidaritas internal maka masing-masing pihak melakukan upaya penguatan ke dalam kelompoknya. Berkaitan dengan upaya intregasi masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa ….
A. struktur interseksi mendorong terjadinya konflik
B. konsolidasi group menghambat integrasi sosial masyarakat
C. struktur sosial masyarakat majemuk didominasi kelompok etnis
D. iInterseksi bisa menghambat integrasi dalam masyarakat
E. konsolidasi dan interseksi menghambat integrasi secara menyeluruh
Prediksi Soal no. 16 Perhatikan pernyataan di bawah ini! 
(1) Polisi membubarkan para demonstran yang anarkis dengan tembakan gas air mata 
(2) Guru memberitahukan kepada siswa agar besok membawa buku sosiologi 
(3) Orang tua memukul anaknya yang tidak masuk sekolah karena malas belajar 
(4) Pemuka agama mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis 
Yang merupakan pengendalian sosial bersifat preventif adalah ….
A. (1) dan (2)                  D. (2) dan (4)
B. (1) dan (3)                  E. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)
Prediksi Soal no. 17 Sosialisasi tidak sempurna akan mengakibatkan seseorang tidak mampu menyerap nilai, norma, dan peran-peran sosial yang baik dari masyarakatnya. Seseorang akan mengalami kebingungan karena setiap agen sosialisasi memberikan informasi berbeda. Contoh penyimpangan akibat sosialisasi tidak sempurna adalah…
A. setelah ayahnya meninggal dunia, Andi sebagai anak sulung menjadi tulang punggung kehidupan keluarga
B. anak yang tinggal di daerah kumuh tidak terbiasa membuang sampah pada tempatnya
C. sebagian besar masyarakat desa menganggap bahwa perpaduan warna tidak penting
D. di sekolah seorang anak diajarkan untuk disiplin belajar tetapi di rumah tidak, sehingga ia tumbuh menjadi pemalas
E. beberapa pemuda sering bernyanyi meski pada tengah malam. Mereka tidak merasa mengganggu karena bernyanyi merupakan hobinya
Prediksi Soal no. 18 Konflik yang diikuti dengan tindak kekerasan sering terjadi ketika polisi pamong paja menangani masalah penggusuran pedagang kaki lima yang berjualan di atas trotoar jalan. Terjadinya konflik tersebut disebabkan oleh faktor ….
A. perubahan sosial yang cepat
B. tuntutan kebutuhan ekonomi
C. kebijakan politik dan ideologi
D. perbedaan kepentingan dan tujuan
E. subkebudayaan yang menyimpang
Prediksi Soal no. 19 Gambar struktur sosial.
image
Keterangan: 
1. Raja dan keluarganya 
2. Priyayi atau pegawai kerajaan 
3. Petani dan rakyat biasa 
Yang dijadikan dasar pelapisan sosial di atas adalah ….
A. pendidikan dan keturunan
B. keturunan dan kekuasaan
C. kekuasaan dan kekayaan
D. kekayaan dan pengetahuan
E. pengetahuan dan kehormatan
Prediksi Soal no. 20 Andi di tangkap polisi karena melakukan tindakan kekerasan yang mengakibatkan seorang anak tewas. Ia dijatuhi hukuman selama 13 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri setempat. Peran pengadilan dalam pengendalian sosial tersebut sesuai dengan kedudukannya sebagai ….
A. lembaga penegak hukum
B. tempat menanyakan masalah hukum
C. badan hukum yang menjaga ketertiban
D. tempat mengadukan masalah hukum
E. lembaga yang mengatur kesejahteraan
Pembahasan Soal UN SMA IPS–Sosiologi 2012 no. 15-20
Pembahasan Soal no. 16 Pengendalian sosial bersifat preventif merupakan usaha yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran dengan tujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran.Jawaban: D
Pembahasan Soal no. 17 Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Perilaku menyimpang dapat terjadi karena adanya proses sosialisasi yang tidak sempurna, terjadi sebagai hasil sosialisasi dari nilai-nilai subkebudayaan menyimpang, perilaku menyimpang yang sengaja dipelajari oleh seseorang, ikatan sosial yang berlainan, dan ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. 
Sehingga dalam soal di atas dapat dilihat bahwa terjadi sebuah penyimpangan pada apa yang dilakukan seorang anak ketika diajarkan untuk disiplin, namun tidak diterapkan di rumah sehingga tumbuh menjadi pemalas. Jawaban: D
Pembahasan Soal no. 18 Konflik merupakan suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan. 
Pada soal tersebut tindakan pamong praja menggusur pedagang kaki lima karena kepentingan menegakkan peraturan dan ketertiban, sedangkan pedagang kaki lima berjualan di atas trotoar yang notabene melanggar aturan karena untuk memenuhi kepentingan ekonomi. Jawaban: D
Pembahasan Soal no. 19 Dalam bagan terlihat pelapisan sosial yang terdiri atas keluarga raja, keluarga priyayi, dan keluarga petani. Posisi raja merupakan sebuah status atau lapisan yang diperoleh seseorang karena kekuasaan atau keturunan. Sehingga pelapisan seperti ini diperoleh karena kekuasaan atau keturunan.Jawaban: B
Pembahasan Soal no. 20 Dalam masyarakat terdapat sejumlah lembaga atau pranata yang memiliki peran mengendalikan perilaku menyimpang. Pengadilan adalah salah satu lembaga yang memiliki fungsi pengendalian sosial sesuai kedudukannya sebagai lembaga penegak hukum. Jawaban: A


Prediksi Soal no. 21 Gambar stratifikasi sosial. 
image
Keterangan: 
1. Gol.Pengusaha 
2. Gol. Manajer 
3. Gol. Pekerja

Setiap strata pada gambar tersebut memiliki ruang lingkup tugas dan wewenang berbeda. Hal itu menunjukkan fungsi stratifikasi untuk menentukan ….
A. solidaritas antarstrata
B. distribusi hak istimewa
C. prestise kelompok pekerja
D. pencapaian tujuan pribadi
E. pemenuhan kebutuhan individu
Prediksi Soal no. 22 Ketua RT merasa senang karena aturan tentang kewajiban kerja bakti setiap hari Minggu ditaati oleh semua warganya. Semua saluran air lancar karena warga tertib dalam membuang sampah pada tempatnya. Hubungan antara keteraturan sosial dengan norma sosial pada contoh tersebut adalah ….
A. keteraturan sosial akan menciptakan norma sosial
B. norma lahir dari nilai sosial yang berkembang di masyarakat
C. keteraturan sosial merupakan wujud dari ketertiban norma sosial
D. norma sosial meupakan aturan untuk menciptakan keteraturan
E. tindakan dan interaksi sosial akan membentuk keteraturan sosial
Prediksi Soal no. 23 Gambar stratifikasi sosial. 
image
Keterangan: 
1. Gol.Eropa 
2. Gol. Asia Timur 
3. Gol. Pribumi

Gambar di atas menunjukkan stratifikasi sosial masyarakat Indonesia pada masa kolonial yang bersifat ….
A. statis                    D. terbuka
B. dinamis                 E. campuran
C. tertutup
Prediksi Soal no. 24 Mahkamah Konstitusi (MK) mengambil keputusan tentang sah atau tidaknya suatu pasal dalam undang-undang yang menjadi sengketa di antara lembaga-lembaga negara. Bentuk akomodasi pada kasus tersebut adalah ….
A. kompromi               D. arbitrasi
B. toleransi                E. koersi
C. mediasi
Prediksi Soal no. 25 Bentuk-bentuk konflik sosial: 
(1) Konflik antara pendukung tim sepakbola 
(2) Demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah 
(3) Aksi warga menolak penggusuran lahan untuk proyek pemerintah 
(4) Sweeping oleh organisasi massa ke tempat diskotik di kota besar 
Dari contoh tersebut yang termasuk konflik vertikal adalah ….
A. (1) dan (2)          D. (2) dan (4)
B. (1) dan (3)          E. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)
Pembahasan UN SMA IPS–Sosiologi 2012 no. 21-25
Pembahasan Soal no. 21 Stratifikasi sosial merupakan pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat dari kelas paling tinggi sampai paling rendah berdasar kriteria tertentu. Stratifikasi atau pembagian terhadap kelas tertentu juga menentukan perbedaan terhadap perolehan hak-hak istimewa (prestise). Jawaban: B
Pembahasan Soal no. 22 Keteraturan sosial (social order) merupakan sistem kemasyarakatan, hubungan serta kebiasaan yang berjalan secara lancar, sehingga dapat mencapai tujuan masyarakat. 
Berkembangnya keteraturan sosial karena hubungan selaras antara interaksi sosial, norma, dan nilai sosial.  Jawaban: C
Pembahasan Soal no. 23 Masa kolonial atau penjajahan, kekuasaan berada pada golongan Eropa yang memiliki kekuasaan sangat tertutup yang membatasi jarak antara pribumi dan penguasa atau penjajah.  Jawaban: C
Pembahasan Soal no. 24 Terlibatnya pihak ketiga yang berlaku secara mutlak terhadap keputusan dalam menangani suatu permasalahan (proses akomodasi) merupakan proses arbitrasi. 
MK dalam soal di atas berlaku sebagai arbitrator, karena berhak mengambil keputusan tentang sah atau tidaknya undang-undang tersebut.  Jawaban: D
Pembahasan Soal no. 25 Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antarkomponen masyarakat di dalam suatu struktur yang memiliki tingkatan, dalam hal ini dapat antara masyarakat dan negara atau antara masyarakat dengan sebuah penguasa tertentu.  Jawaban: C

predikisi soal UN sumber : DuniaSosial.com


Prediksi Soal UN SMA IPS-Sosiologi no 1-5
Prediksi Soal no. 1 Bagan mobilitas sosial
dunia soal 
Bagan di atas merupakan bentuk mobilitas sosial dalam keluarga, yaitu ….
A. intragenerasi naik
B. intragenerasi turun
C. antargenerasi naik
D. antargenerasi turun
E. mobilitas campuran
Prediksi Soal no. 2 Seorang anak dari keluarga biasa berhasil menjuarai kompetisi di bidang iptek. Kemudian ia mendapat beasiswa untuk studi ke luar negeri. Setelah lulus, ia bekerja sebagai direktur di perusahaan multinasional ternama. Dari contoh tersebut, yang menjadi saluran utama dalam mobilitas sosial adalah ….
A. lembaga pendidikan dan ekonomi
B. organisasi ekonomi dan pertahanan
C. lembaga pertahanan dan keagamaan
D. lembaga keagamaan dan kekuasaan
E. organisasi politik dan ekonomi
Prediksi Soal no. 3 Masyarakat multikultural berdasarkan suku bangsa di Indonesia dengan adanya tingkat solidaritas yang tinggi antarindividu dalam kelompok genealogis. Hal itu disebabkan adanya keyakinan tentang kesamaan ….
A. bahasa dan budaya
B. ciri-ciri fisik
C. asal usul daerah
D. nenek moyang
E. mata pencaharian
Prediksi Soal no. 4 Gejala hubungan sosial dalam masyarakat: 
(1) Hubungan antaranggota bersifat formal 
(2) Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal 
(3) Terdapat ikatan batin yang kuat antar nggota 
(4) Hubungan antar anggota bersifat informal 
Dan gejala sosial tersebut yang merupakan ciri kelompok sosial patembayan adalah
A. (1) dan (2) D. (2) dan (4)
B. (1) dan (3) E. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)
Prediksi Soal no. 5  Dua orang kakak beradik dalam pergaulan sehari-hari mereka terikat oleh tata sopan santun yang berlaku. Tetapi ketika mengikuti perlombaan lari cepat, mereka harus mengikuti aturan yang berlaku dalam perlombaan, dan menanggalkan segala etika yang berlaku dalam ikatan persaudaraan. Contoh kasus tersebut merupakan interaksi sosial dalam bentuk ….
A. kompetisi            D. kontravensi
B. kontradiksi         E. kompensasi
C. konfrontasi
Pembahasan UN SMA IPS-Sosiologi no 1-5
Pembahasan Soal no. 1  Mobilitas sosial (social mobility) diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata satu ke strata yang lain. Mobilitas sosial yang terjadi di antara dua generasi atau lebih dinamakan mobilitas sosial antargenerasi. Mobilitas ini ditandai dengan perubahan taraf hidup atau ekonomi. Penekanannya pada perpindahan status sosial dari generasi satu ke generasi lainnya. 
Pada soal tersebut terlihat perubahan status yang terjadi antara kakek, ayah, dan anak yang merupakan antargenerasi dalam sebuah hubungan keluarga (generasi satu ke generasi dua dan selanjutnya). Kemudian dari status yang dimiliki kakek, ayah, dan anak terjadi peningkatan status yakni penjaga sekolah (kakek), guru (ayah), dan camat (anak). Sehingga dikatakan mengalami kenaikan. Artinya mobilitas sosial dalam bagan tersebut terjadi secara antargenerasi naik. Jawaban: C
Pembahasan Soal no. 2 Saluran mobilitas sosial merupakan sarana atau alat yang diperlukan seseorang untuk dapat mencapai atau memperoleh status sosial tertentu. 
Dalam soal disebutkan ketika anak mendapat kejuaraan di bidang iptek sehingga membuatnya mendapat beasiswa studi ke luar negeri, maka dalam hal ini pendidikan menjadi saluran mobilitas sosial anak tersebut. Kemudian setelah ia menjabat sebagai direktur di perusahaan multinasional maka dalam hal ini saluran ekonomi menjadi saluran terhadap perubahan status sosialnya. Jawaban: A
Pembahasan Soal no. 3 Multikulturalisme memang menuntut masyarakat untuk hidup saling toleransi, saling pengertian dan saling menghargai. Realitas sosial dan budaya di Indonesia menghasilkan karakter-karakter masyarakat yang berbeda. Namun yang perlu kita ingat bahwasanya dari berbagai perbedaan tersebut masyarakat Indonesia memiliki ikatan yang kuat sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, karena meyakini adanya kesamaan nenek moyang. Keanekaragaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh faktor keadaan geografis Indonesia dan pengaruh kebudayaan asing. Jawaban: D
Pembahasan Soal no. 4 Gesellschaft atau Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis. Geselschaft atau Patembayan oleh Ferdinand Tonnies memiliki karakteristik terjadi dalam hubungan impersonal, bersifat formal, jangka waktunya pada umumnya adalah bersifat kontraktual atau tidak tetap, terbentuk berdasarkan atas nilai guna tertentu melalui kesadaran secara realitas individu, dan lebih bersifat khusus. 
Dapat terjadi misalnya pada kelompok pedagang atau organisasi dalam suatu pabrik. Jawaban: A
Pembahasan Soal no. 5 Kompetisi merupakan cara yang dilakukan antara dua orang atau dua pihak untuk memperoleh atau mendapatkan sesuatu dengan cara yang sehat tanpa menggunakan kekerasan, paksaan dan ancaman. Namun lebih dengan menggunakan cara-cara yang sesuai dengan peraturan atau sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jawaban: A

Materi Sosiologi XI S1 dan 2 tentang Mobilitas Sosial :)


MOBILITAS SOSIAL 

A.  Pengertian Umum :
  • Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. 

Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility) Pengertian menurut Ahli : 


  • Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. • 

  • Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. 



  • Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.
    B. Bentuk-bentuk mobilitas sosial 

    Dilihat dari arah pergerakannya terdapat dua bentuk mobilitas sosial , yaitu mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. Mobilitas social vertical dapat dibedakan lagi menjadi social sinking dan social climbing. Sedangkan mobilitas horizontal dibedakan menjadi mobilitas social antarwilayah (geografis) dan mobilitas antargenerasi.


    1. Mobilitas vertikal
    Mobilitas Vertika : adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas vertikal mempunyai dua bentuk yang utama :

    • Mobilitas vertikal keatas
    • Mobilitas vertikal ke bawah

    A. Mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing) Sosial climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang
    Sosial climbing memiliki dua bentuk, yaitu :

    • Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah. 
    • Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada. Contoh: Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik. 
    Adapun penyebab sosial climbing adalah sebagai berikut :
    •  Melakukan peningkatan prestasi kerja 
    • Menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi
    B. Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking) Sosial sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses sosial sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.

    Social sinking dibedakan menjadi dua bentuk :
    •  Turun nya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugasnya. 
    • Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial. Contoh Tim Juventus terdegradasi ke seri B. 
    Penyebab sosial sinking adalah sebagai berikut.:
    •  Berhalangan tetap atau sementara.
    •  Memasuki masa pensiun. 
    • Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau di pecat dari jabatannya. 
    2. Mobilitas horizontal 
    Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.

    Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
    • Contoh: Pak Amir seorang warga negara Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak sosial yang dilakukan Pak Amir tidak merubah status sosialnya. 
    Mobilitas social horizontal dibedakan dua bentuk :
    • Mobilitas social antar wilayah/ geografis Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.Cara untuk melakukan mobilitas sosial 
    • Mobilitas antargenerasi Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi. 
    Mobilitas antargenerasi dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas intragenerasi dan mobilitas intergenerasi.
    • Mobilitas intragenerasi adalah  mobilitas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu generasi yang sama. Contoh: Pak Darjo awalnya adalah seorang buruh. Namun, karena ketekunannya dalam bekerja dan mungkin juga keberuntungan, ia kemudian memiliki unit usaha sendiri yang akhirnya semakin besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki dua orang anak, yang pertama bernama Endra bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2, bernama Ricky, yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, Ricky lebih beruntung daripada kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari tukang becak menjadi seorang pengusaha. Sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya ini juga dapat disebut sebagai mobilitas intragenerasi. 
    • Mobilitas Intergenerasi adalah perpindahan status atau kedudukan yang terjadi diantara beberapa generasi. 
    Mobilitas intergenerasi dibedakan menjadi dua yaitu:
    • Mobilitas intergenerasi naik 
    • Mobilitas intergenerasi turun Contoh : Kakeknya seorang bupati, bapaknya seorang camat dan anaknya sebagai kepala desa.(intergenerasi turun) 
    C. Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 

    Seperti yang dijelaskan diatas bahwa mobilitas sosial merupakan perpindahan status ataukedudukan dari satu lapisan ke lapisan yanhg lain. Perpindahan tersebut terjadi dalam suatu struktur sosialyang berdimensi vertikal, artinya mudah-tidak nya seseorang melakukan mobilitas sosial tergantung dari struktur sosial masyarakatnya.

    1. Mobilitas sosial dalam sistem stratifikasi sosial terbuka

    Masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka memberi kesempatan pada para anggotanya untuk melakukan mobilitas sosial vertikal yang terjadi dapat berupa sosial climbing ataupun sinking. Dalam sistem stratifikasi soaial yang terbuka memungkinkan setiap anggota masyarakat bersikap aktif dan kreatif dalam melakukan perubahan-perubahab untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya
    Prinsip umum mobilitas sosial dalam masyarakat yang menganut stratifikasi terbuka adalah sebagai berikut:
    • Tidak ada satu pun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial vertikal 
    • Seterbuka apapun suatu masyarakat terhadap mobilitas sosial, terkadang tetap ada hambatan-hambatan. 
    • Setiap masayarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertikal sendiri, tidak ada tipe yang berlaku umum bagi setiap masyarakat. 
    • Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan yang berbeda-beda. 
    • Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah atau berkurang laju mobilitas sosial.
    2. Mobilitas Sosial dalam Sistem Stratifikasi Sosial yang Tertutup 

    Pada masyarakat yang menganut sistem stratifikasi sosial tertutup kemungkinan terjadinya mobilitas sosial vertikal sangat kecil. Hal ini terjadi karena masyarakatnya lebih mengutamakan nilai-nilai tradisional. Contohnya, masyarakat suku Badui Dalam. Mereka lebih memilih menjaga nilai-nilai tradisional dan menolak adanya perubahan. Dari uraian diatas, jelas terdapat hubungan antara mobilitas sosial yang terjadi pada seseorang atau sekelompok orang dengan struktur sosial masyarakat tempat seseorang atau sekelompok orang tersebut berada.
    Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
    • Perubahan standar hidup Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan. 
    • Perkawinan Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan. Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut. 
    • Perubahan tempat tinggal Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas. 
    •  
    D. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial 

    Faktor Pendorong Mobilitas Sosial : 
    A. Faktor Struktural
    Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor struktural adalah sebagai berikut :
    •  Struktur Pekerjaan Disetiap masyarakat terdapat beberapa kedudukan tinggi dan rendah yang harus diisi oleh anggota masyarakat yang bersangkutan 
    •  Perbedaan Fertilitas Setiap masyarakat memiliki tingkat ferilitas (kelahiran) yang berbeda-beda. Tingkat fertilitas akan berhubungan erat dengan jumlah jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan tinggi atau rendah 
    •  Ekonomi Ganda Suatu negara mungkin saja menerapka sistem ekonomi ganda (tradisional dan modern), contoh nya di negara-negara Eropa barat dan Amerika. Hal itu tentu akan berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang bersetatus tinggi naupun rendah. 
    B. Faktor Individu Faktor individu
    adalah kualitas seseorang , baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun keterampilan pribadi. Faktor Individu meliputi :
    • Perbedaan Kemampauan Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Mereka yang cakap mempunyai kesempatan dalam mobilitas sosial. 
    • Orientasi Sikap terhadap mobilitas Banyak cara yang di lakukan oleh para individu dalam meningkatka prospek mobilitas sosialnya, antara lain melalui pedidikan, kebiasaan kerja, penundaan kesenangan, dan memperbaiki diri.
    • Faktor kemujuran Walaupun seseorang telah berusaha keras dalam mencapai tujuannya, tetapi kadang kala mengalami kegagalan. 
    •  
    C. Status Sosial 
    Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya, karena ketika ia dilahirkan tidak ada satu manusia pun yang memiliki statusnya sendiri. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri dilapisan sosial yang lebih tinggi.

    D. Keadaan Ekonomi 
    Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Orang yang hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kekurangan, misalnya daerah tempat tinggal nya tandus dan kekurangan SDA, kemudian berpindah tempat ke tempat yang lain atau ke kota besar. Secara sosiologis mereka dikatakan mengalami mobilitas

    E.Situasi Politik 
    Situasi Politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas sosial suatu masyarakat dalam sebuah negara. Keadaan negara yang tidak menentu akan mempengaruhi situasi keamanan yang bisa mengakibatkan terjadinya mobilitas manusia ke daerah yang lebih aman.

    F. Kependudukan (Demografi)
    Faktor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Di satu pihak, pertambahan jumlah penduduk yang pesa mengakibatkan sempitnya tempat permukiman, dan di pihak lain kemiskinan yang semakin merajalela. Keadaan demikian yang membuat sebagian warga masyarakat mencari tempat kediaman lain.

    G. Keingina Melihat Daerah Lain 
    Adanya keingina melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas geografik dari satu tempat ke tempat yang lain.

    H. Perubahan kondisi sosial 
    Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat menimbilkan stratifikasi baru.

    I. Ekspansi teritorial dan gerak populasi 
    Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirti fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota, transmigrasi, bertambah dan berkurangnya penduduk.

    J.Komunikasi yang bebas 
    Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antarstrata yang beraneka ragam memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan mengahalangi mobilitas sosial. Sebaliknya, pendidikan dan komunikasi yang bebas sertea efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata sosial uang ada dan merangsang mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.

    K. Pembagian kerja
    Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispeliasisasikan, maka mobilitas akan menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena spesialisasi pekerjaan nmenuntut keterampilan khusus. Kondisi ini memacu anggota masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dapat menempati status tersebut.

    L. Kemudahan dalam akses pendidikan 
    Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi peserta didik. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu, menjadikan orang yang tak menjalani pendidikan yang bagus, kesulitan untuk mengubah status, akibat dari kurangnya pengetahuan.

    Faktor penghambat mobilitas sosial
    Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor penghambat itu antara lain sebagai berikut :
    • Kemiskinan Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit 
    • Diskriminasi Kelas Sistem kelas terturup dapat menghalangi mobilitas ke atas, terbukti denga adanya pembatasab keanggotaan suatu orgnisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan. seperti yang terjadi di Afrika Selatan di masa lalu, dimana ras berkulit putih berkuasa dan tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam untuk dapat duduk bersama-sama di pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut Apharteid dan dianggap berakhir ketika Nelson Mandela, seorang kulit hitam, terpilih menjadi presiden Afrika Selatan 
    • Perbedaan Ras dan Agama Dalam sistem kelas tertutup dapat memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal ke atas. Dalam agama tidak dibenarka seseorang dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak hatinya berpindah-pindah agama sesuai keinginannya. 
    • Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dala mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan dalam masyarakat. 
    • Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat kuat Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku. 
    • Perbedaan Kepentingan Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam sutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu. 
    •  
    E. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial 

    1. Angkatan Bersenjata Seseorang yang tergabung dalam angkatan bersenjata biasabya ikut berjasa dalam membela nusa dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut ia mendapat sejumlah penghargaan dan naik pangkat.
    2. Pendidikan Pendidikan, baik formal maupun nonformal merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang sering digunakan, karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contoh: Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status sosialnya 
    3. Organisasi Politik Seorang angota parpol yang profesional dan punya dedikasi yang tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status dalam partainya. Dan mungkin bisa menjadi anggota dewan legislatif atau eksekutif 
    4. Lembaga Keagamaan Lembaga ini merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun setiap agama menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat 
    5. Organisasi Ekonomi Organisasi ini, baik yang bergerak dalam bidang perusahan maupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. 
    6. Organisasi Profesi Organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal, antara lain ikatan 
    7. Perkawinan Melauli perkawinan seseorang dapat menaikkan statusnya. Misalnya,seseorang wanita yang berasal dari keluarga biasa saja menikah dengan pria berstatus sosial ekonominya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan naiknya status sosial nya sang wanita 
    8. Organisasi keolahragaan Melalui organisasi keolahragaan, seseorang dapat meningkatkan status nya ke strata yang lebih tinggi 
    Cara umum memperoleh status
    Secara umum terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk memperoleh status social, yaitu melalui askripsi dan melalui prestasi 

    • Askripsi, yaitu cara memperoleh kedudukan melalui kelahiran, contohnya system kasta dan gelar kebangsawanan
    • Prestasi, yaitu cara memperoleh status atau kedudukan dengan usaha sendiri. 

    Cara khusus untuk menaikan status :

    • Perubahan tingkah laku Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya. Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing. 
    • Perubahan nama Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi. Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden"
    • Perubahan tempat tinggal Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
    • Perubahan standar hidup Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan. 
    • Bergabung dengan organisasi tertentu Untuk meningkatkan statusnya seseorang dapat bergabung dengan organisasi tertentu , sebagai contoh bergabung dengan organisasi yang berkelas.

    G. Dampak Mobilitas Sosial 

    Setiap mobilitas sosial akan menimbul kan peluang terjadinya penyesuaian-penyesuaian atau sebalik nya akan menimbulkan konflik.
    Menurut Horton dan Hunt (1987), ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal, di antara nya:
    1. Adanya kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun.
    2. Timbulnya ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat.
    3. Keterangan hubungan anatar anggota kelompok primer, yang semula karena seseorang berpindah ke status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih rendah. 
    Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif antara lain sebagai berikut.
    • Dampak Positif :
    1. Mendorong Seseorang untuk lebih maju Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi. 
    2. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Masyarakat ke Arah yang Lebih Baik Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.
    3. Meningkatkan Intergrasi Sosial Terjadi nya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial.misalnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai dan norma-norma yang di anut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta intergrasi soaial. 
    • Dampak Negatif :
    1. Timbulnya Konflik Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut. : 1) Konflik Antarkelas Dalam masyarakat terdapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa memicu terjadinya konflik antar kelas. 2) Konflik Antarkelompok sosialKonflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat berupa: a. Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern b. Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial yang lain yang memiliki wewenang 3) Konflik Antargenerasi Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai denga nilai-nilai baru yang ingin mengadakan perubahan.
    2. Berkurangnya Solidaritas Kelompok Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas sosial yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yamg mengalami mobilitas, baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu menjalankan fungsi-fungsinya 
    3. Timbulnya Gangguan Psikologis Mobilitas sosial dapat pula mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, antara lain sebagai berikut. :


  • Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobilitas menurun.

  • Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya

  • Mengalami frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas, tetapi tidak dapat mencapainya.